NPM : 54412590
Kelas : 1IA13
KATA PENGANTAR
Segala
puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
bimbingan-Nya saya dapat menyusun Makalah yang berjudul “Manusia dan Kebudayaan”
ini.
Karya
Tulis ini ingin saya jadikan panduan dan dapat pula menambah wawasan kepada
pembaca tentang isi yang dibahas dalam Makalah ini secara sistematis dan
praktis.
Apa
yang saya uraikan dalam pembahasan Makalah ini, merupakan hasil maksimal
yang dapat saya capai. Namun, sebagai manusia yang penuh kekurangan saya
menyadari bahwa Makalah ini belumlah bisa dikatakan sebagai Makalah yang
sempurna. Tapi, inilah yang dapat saya persembahkan sebagai pemenuhan tugas Ilmu
Sosial Dasar.
Kritik
dan saran tetap saya harapkan guna perbaikan Makalah ini.
Depok, Maret 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Hubungan
manusia dan kebudayaan sangat erat kaitannya satu sama lain, secara bahasa
manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta ), “mens” (latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau mahluk yang berakal. Kebudayaan berasal dari kata
budaya yang merupakan bentuk kata majemuk kata budi-daya yang berarti cipta,
karsa, dan rasa. Dalam bahasa sansekerta kebudayaan disebut daenga budhayah
yaitu bentukjamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal.
Pada
dasarnya manusia adalah mahluk budaya yang harus membudayakan dirinya, Manusia
sebagai mahluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dan dorongannalurinya
dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan mempelajari keadaan
sekiter dengan pengetahuan yang dimilikinya. Kebudayaan juga mengajarkan kepada
manusia beberapa hal penting dalamkehidupan seperti etika sopan & santun
menjadikan ciri khas kebudayaan orang Indonesia.
Kebudayaan
juga dapat mempersatukan lapisan elemen masyarakat yang sebelumnya
merenggang akibat konflik yang nerkepanjangan dan dapt pula dijadikan
alat komunikasi antar masyarakat. Rasa saling menhormati dan menghargai akan
tumbuh apabila antar sesame manusia menjujung tinggi kebudayaan senagai alt
pemersatu kehidupan, alat komunikasi antar sesama dan sebagai cirri khas suatu
kelompok masyarakat. Banyak hal dapat di kaji mengenai manusia dan kebudayaan,
dapat dijadikan pelajaran bagi masyarakat tentang hubungan erat manusia dan
kebudayaan yang sebenarnya tak dapat dipisahkan satu sama lain.
Kebudayaan
berperan penting bagi kehidupan manusia dan menjadi alat untuk bersosialisasi
dengan manusia yang lain dan padaakhirnya menjadi cirri khas suatu kelompok
manusia. Manusia sebagai mahluksosial membutuhkan alat sebagai jembatan yang
menghubungkan dengan manusia yang lain yaitu kebudayaan.
1.2 Identifikasi
Masalah
- Pengertian dari Manusia
- Kepribadiaan Bangsa Timur
- Pengertian Kebudayaan
- Unsur-unsur Kebudayaan
- Wujud dari Kebudayaan itu sendiri
- Perubahan-perubahan Kebudayaan yang terjadi
- Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
1.3 Tujuan
Kebudayaan dalam kehidupan manusia
memegang peranan penting dan tak dapat dihindari manusia, dengan kebudayaan manusia
merasakan adanya ketenangan batin yang tak bisa di dapatkan dari manapun.
Dengan mempelajari hubungan manusia dan kebudayaan dapat di ketahui bahwa
manusia membutuhkan kebudayaan sebagai identitas dalam bersosialisasi dengan
mahluk yang lain. Bersosialisasi dan adaptasi sangatlah penting bagi manusia
dalam bertahan hidup di tengah permasalahan yang semakin rumit.
Kebudayaan dapat juga menjadi media
penting dalam kehidupan manusia seperti pendidikan, alat pemersatu, identitas,
hiburan dan msaih banyak lagi peranan penting yang dimiliki kebudayaan. Dalam dunia
pendidikan kebudayaan adalah penunjang yang bertujuan memperkenalkan
macam-macam kebudayaan, tujuan dan fungsi kebudayaan dalam masyarakat,
dengan cara semacam ini diharapkan para generasi penerus dapat mempelajari dan
mengetahui makna kebudayaan. Pemerintah juga harus ikut mendorong dan
berpartisipasi agar kebudayaan di masa yang akan datang kepunahan kebudayaan. Telah
banyak kebudayaan Indonesia diakui oleh bangsa lain , di karenakan tak adanya rasa
kepedulian kebudayaan leluhur yang telah di wariskan pada generasi selanjutnya.
Dengan membahas materi tentang
kebudayaan di harapkan dapat nenambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian
terhadap kebudayaan. denagan menumbuhkan rasa kepedulian dan pemberian materi
pengetahuan kebudayaan semoga dapat membuat Indonesia menjadi bangsa yang
menghargai kebudayaannya dan membuka mata dunia tentang bangsa ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dari Manusia
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks.
Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika
manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu
mengaktivisasikan dirinya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia
menurut beberapa ahli :
# NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
# ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
# UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik
# SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar
# KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan
# I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
# OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
# ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
# PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan
# NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
# ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
# UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik
# SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar
# KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan
# I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
# OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
# ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
# PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan
2.2 Kepribadiaan Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur adalah sikap yang dimiliki oleh suatu negara untuk
menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Manusia tidak dapat berdiri
sendiri dan manusia juga membutuhkan manusia lainnya untuk dapat bertahan
hidup. Rasa kebersamaan yang kuat bisa disebut juga sebagai kepribadian bangsa.
Kepribadian bangsa timur sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat,
dari wilayahnya pun sangat berbeda, lingkungan, dan gaya hidupnya. terutama
dalam kepribadian setiap bangsa seperti bangsa barat dan timur dari
kepribadian,kebudayaan dan kebiasaan berbeda. Bangsa timur adalah bangsa yang
dikenal sangat baik dan ramah. mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling
tolong menolong.
Sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan oleh adanya
kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu sendiri. Di Indonesia banyak kebudayaan
dan kepribadian yang ada, karena seperti yang kita ketahui, bahwa Indonesia
memiliki banyak suku sehingga dengan pasti kebudayaannya pun berbeda. Pada
dasarnya masyarakat daerah timur contohnya Indonesia, terbuka dan toleran
terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat
istiadat yang ada di Indonesia.
2.3
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat
erat hubungannya dengan masyarakat, segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri.Kebudayaan merupakan sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai social,
norma social, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
regius dan yang lain nya yang di dalamnya teknadung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lainyang didapat
seseorang sebagai anggota masyaakat.
Dalam pemakaian sebagian besar masyarakat sehari-hari
arti kebudayaan seringkali terbatas pada suatu yang indah-indah, seperti
misalnya candi, tarian, seni rupa, seni suara, sastra, dan filsafat. Kebudayaan
mempunyai definisi yg berbeda antara definisi yang umum tersebut dengan
definisi seorang ahli antropologi.
Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari
masyarakat yang manapun dan tidak mengenai sebagian dari cara hidup itu yaitu
bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih di inginkan. Dalam
arti cara hidup itumasyarakat kalau berbudaya diterapkan pada cara hidup kita
sendiri, maka tidak ada sangkut pautnya dengan main piano atau membaca karya
sastra terkenal. Untuk seorang ahli ilmu sosial, kegiatan seperti main piano
itu merupakan elemen-elemen belaka dalam keseluruhan kebudayaan kita.
Keseluruhan ini mencakup kegiatan-kegiatan duniawi seperti mencuci piring,
menyetir mobil dan untuk tujuan mempelajari kebudayaan, hal ini sama derajatnya
dengan hal-hal lebih halus dalam kehidupan. Karena itu, bagi seorang ilmu
social tidak ada masyarakat atau perorangan yang tidak berkebudayaan.Setiap
masyarakat mempunyai kebudayaan, bagaimanapun sederhananya kebudayaan itu dan
setiap manusia adalah makhluk berbudaya, dalam arti mengambil bagian dalam
suatu kebudayaan.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa kebudayaan
ternyata memiliki berbagai aspek yang meliputi cara-cara berlaku,
kepercayaan-kepercayaan, sikap-sikap, dan hasil dari kegiatan manusia yang khas
untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu. Kebudayaan menurut ilmu
antropologi pada hakikatnya adalah keseluruhan sistemgagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hampir semua
tindakan manusia adalah kebudayaan, karena hanya sebagian kecil dari tindakan
manusia yang tidak dibiasakan dengan belajar seperti naluri, reflex atau
tindakan yang dilakukan akiba suatu proses fisiologis.
2.4
Unsur-unsur
Kebudayaan
Terdapat tujuh unsure kebudayaan yang dapat kita sebut
sebagai isi pokok dari setiap kebudayaan yang ada di dunia ini. Tujuh unsur tersebut adalah Bahasa, Sistem Pengetahuan, Organisasi Sosial,
Sistem Peralatam dan Teknologi, Sistem Mata Pemcaharian Hidup, Sistem
Religiserta Kesenian. Ketujuh unsur Kebudayaan tersebut terbagi kedalam
beberapa bagian lagi, yaitu:
- Bahasa
Bahasa adalah suatusistem komunikasi yang menggunakan suara yang
dihubungkan satu sama lainmenurut seperangkat aturan sehingga mempunyai arti.
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap
walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Bahasa harus
dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan
memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain. Terbagi kedalam dua
bagian, yaitu :
- Bahasa lisan
- Bahasa
tertulis
- Sistem Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu
yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki
oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui
pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau
percobaan-percobaan yang bersifat empiris. Terbagi kedalam enam bagian, yaitu :
1. Pengetahuan tentang sekitar alam
2. Pengetahuan tentang alam flora
3. Pengetahuan tentang zat-zat dan bahan mentah
4. Pengetahuan tentang tubuh manusia
5. Pengetahuan tentang kelakuan sesama manusia
6. Pengetahuan tentang ruang, waktu dan budang
1. Pengetahuan tentang sekitar alam
2. Pengetahuan tentang alam flora
3. Pengetahuan tentang zat-zat dan bahan mentah
4. Pengetahuan tentang tubuh manusia
5. Pengetahuan tentang kelakuan sesama manusia
6. Pengetahuan tentang ruang, waktu dan budang
- Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk
oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang
tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan
negara. Terbagi atas empat bagian, yaitu :
1. Sistem kekerabatan
2. Sistem kesatuan hidup setempat
3. Asosiasi dan perkumpulan-perkumpulan
4. Sistem kenegaraan
1. Sistem kekerabatan
2. Sistem kesatuan hidup setempat
3. Asosiasi dan perkumpulan-perkumpulan
4. Sistem kenegaraan
- Sistem Peralatan dan Teknologi
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi,
memakai, serta memelihara segala peralatan dan
perlengkapan. Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau
masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit
mengenal delapan macam teknologi tradisional.
Terbagi atas
tujuh bagian, yaitu :
1. Alat-alat produktif
2. Alat-alat distribusi dan transport
3. Wadah-wadah dan tempat-tempat untuk menaruh
4. Makanan dan minuman
5. Pakaian dan perhiasan
6. Tempat berlindung dan perumahan
7. Senjata
1. Alat-alat produktif
2. Alat-alat distribusi dan transport
3. Wadah-wadah dan tempat-tempat untuk menaruh
4. Makanan dan minuman
5. Pakaian dan perhiasan
6. Tempat berlindung dan perumahan
7. Senjata
- Sistem Mata Pencaharian Hidup
mata pencaharian tradisional. Terbagi kedalam dua bagian,
yaitu :
- Berburu dan meramu
- Perikanan, bercocok tanam, peternakan dan perdagangan
- Sistem Religi
Agama atau religi dapat dipandang sebagai kepercayaan dan pola prilaku yang
diusahakan oleh manusia untuk menangani masalah-masalah penting yang tidak
dapat dipecahkan dengan teknologi dan teknik organisasi yang diketahuinya.
Terbagi kedalam tiga bagian, yaitu :
1. Sistem kepercayaan dan kesusastraan suci
2. Sistem upacara keagamaan, kelompok keagamaan, dan
ilmu gaib
3. Sistem nilai dan pandangan hidup
1. Sistem kepercayaan dan kesusastraan suci
2. Sistem upacara keagamaan, kelompok keagamaan, dan
ilmu gaib
3. Sistem nilai dan pandangan hidup
- Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan atau estetika yang berasal dari
ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Terbagi
kedalam dua bagian, yaitu :
1. Seni patung, seni relief, seni lukis dan gambar
2. Seni rias, seni vocal, seni instrument, seni kesustraan dan
seni drama
1. Seni patung, seni relief, seni lukis dan gambar
2. Seni rias, seni vocal, seni instrument, seni kesustraan dan
seni drama
2.5
Wujud dari Kebudayaan itu sendiri
3 Wujud
Kebudayaan menurut Dimensi :
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
2.6
Perubahan-perubahan Kebudayaan yang terjadi
Perubahan
kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak
sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai
keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Semua terjadi karena adanya
salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga
menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam
kebudayaan mencakup semua bagian yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi
dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk dan aturan-aturan organisasi sosial.
Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika
masyarakatnya.
Ada
faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan
kebudayaan yaitu :
- Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama
unsur-unsur teknologi dan ekonomi (kebudayaan material). Adanya
individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan,
terutama generasi muda. Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang
mudah berubah.
- Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti: adat
istiadat dan keyakinan agama (kebudayaan non material). Adanya
individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi
tua yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan
kebudayaan :
1.
Faktor intern
- Perubahan demografis
Perubahan
demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan
mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, contoh dibidang
perekonomian: pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan
pangan, sandang, dan papan.
- Konflik sosial
Konflik
sosial dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu
masyarakat. Contoh konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk
setempat di daerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan
penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
- Bencana alam
Bencana alam
yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan contoh bencana banjir,
longsor, letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan
ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi
lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun
akulturasi.
- Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan
ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan
iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan
hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan
setempat.
2.
Faktor ekstern
- Perdagangan
Indonesia
terletak pada jalur perdagangan Asia Timur dengan India, Timur Tengah bahkan
Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang
besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat
setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang
ada.
- Penyebaran agama
Masuknya
unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses
penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya
unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan
kolonialisme.
- Peperangan
Kedatangan
bangsa barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk
peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur-unsur budaya bangsa
asing ke Indonesia.
2.7
Kaitan
Manusia dengan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu
sama lain. Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik, dan dapat
dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang
ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.
Contoh hubungan manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia
sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan
manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya?
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan–peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan–peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu
mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang
ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau
kebudayaan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Manusia dan
kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan
ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh
Yang Maha Kuasa.
Manusia mempunyai
empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
Sebagai
contoh nyata kaitan manusia dan kebudayaan adalah kesenian wayang di daerah
Jawa. Wayang itu sendiri diciptakan oleh manusia, dan manusia memerlukan
kebudayaan tersebut untuk tujuan mereka masing-masing.
Hakikat
manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar
tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya
kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita
dahulu.