RSS

Vrydag 22 Maart 2013

Manusia dan Kebudayaan

Nama  : Minggar Yuli
NPM   : 54412590
Kelas  : 1IA13


KATA PENGANTAR

Segala puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyusun Makalah yang berjudul “Manusia dan Kebudayaan” ini.

Karya Tulis ini ingin saya jadikan panduan dan dapat pula menambah wawasan kepada pembaca tentang isi yang dibahas dalam Makalah ini secara sistematis dan praktis.

Apa yang saya uraikan dalam pembahasan Makalah ini, merupakan hasil maksimal yang dapat saya capai. Namun, sebagai manusia yang penuh kekurangan saya menyadari bahwa Makalah ini belumlah bisa dikatakan sebagai Makalah yang sempurna. Tapi, inilah yang dapat saya persembahkan sebagai pemenuhan tugas Ilmu Sosial Dasar.

Kritik dan saran tetap saya harapkan guna perbaikan Makalah ini.


Depok, Maret 2013



Penulis
 
BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang


Hubungan manusia dan kebudayaan sangat erat kaitannya satu sama lain, secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta ), “mens” (latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau mahluk yang berakal. Kebudayaan berasal dari kata budaya yang merupakan bentuk kata majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Dalam bahasa sansekerta kebudayaan disebut daenga budhayah yaitu bentukjamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal.

Pada dasarnya manusia adalah mahluk budaya yang harus membudayakan dirinya, Manusia sebagai mahluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dan dorongannalurinya dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan mempelajari keadaan sekiter dengan pengetahuan yang dimilikinya. Kebudayaan juga mengajarkan kepada manusia beberapa hal penting dalamkehidupan seperti etika sopan & santun menjadikan ciri khas kebudayaan orang Indonesia.

Kebudayaan juga dapat mempersatukan lapisan elemen masyarakat yang sebelumnya merenggang  akibat konflik yang nerkepanjangan dan dapt pula dijadikan alat komunikasi antar masyarakat. Rasa saling menhormati dan menghargai akan tumbuh apabila antar sesame manusia menjujung tinggi kebudayaan senagai alt pemersatu kehidupan, alat komunikasi antar sesama dan sebagai cirri khas suatu kelompok masyarakat. Banyak hal dapat di kaji mengenai manusia dan kebudayaan, dapat dijadikan pelajaran bagi masyarakat tentang hubungan erat manusia dan kebudayaan yang sebenarnya tak dapat dipisahkan satu sama lain.

Kebudayaan berperan penting bagi kehidupan manusia dan menjadi alat untuk bersosialisasi dengan manusia yang lain dan padaakhirnya menjadi cirri khas suatu kelompok manusia. Manusia sebagai mahluksosial membutuhkan alat sebagai jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang lain yaitu kebudayaan.



1.2  Identifikasi Masalah

  • Pengertian dari Manusia
  • Kepribadiaan Bangsa Timur
  • Pengertian Kebudayaan
  • Unsur-unsur Kebudayaan
  • Wujud dari Kebudayaan itu sendiri
  • Perubahan-perubahan Kebudayaan yang terjadi
  • Kaitan Manusia dengan Kebudayaan

1.3  Tujuan   
 
Kebudayaan dalam kehidupan manusia memegang peranan penting dan tak dapat dihindari manusia, dengan kebudayaan manusia merasakan adanya ketenangan batin yang tak bisa di dapatkan dari manapun. Dengan mempelajari hubungan manusia dan kebudayaan dapat di ketahui bahwa manusia membutuhkan kebudayaan sebagai identitas dalam bersosialisasi dengan mahluk yang lain. Bersosialisasi dan adaptasi sangatlah penting bagi manusia dalam bertahan hidup di tengah permasalahan yang semakin rumit.
Kebudayaan dapat juga menjadi media penting dalam kehidupan manusia seperti pendidikan, alat pemersatu, identitas, hiburan dan msaih banyak lagi peranan penting yang dimiliki kebudayaan. Dalam dunia pendidikan kebudayaan adalah penunjang yang bertujuan memperkenalkan macam-macam kebudayaan, tujuan dan  fungsi kebudayaan dalam masyarakat, dengan cara semacam ini diharapkan para generasi penerus dapat mempelajari dan mengetahui makna kebudayaan. Pemerintah juga harus ikut mendorong dan berpartisipasi agar kebudayaan di masa yang akan datang kepunahan kebudayaan. Telah banyak kebudayaan Indonesia diakui oleh bangsa lain , di karenakan tak adanya rasa kepedulian kebudayaan leluhur yang telah di wariskan pada generasi selanjutnya.
Dengan membahas materi tentang kebudayaan di harapkan dapat nenambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian terhadap kebudayaan. denagan menumbuhkan rasa kepedulian dan pemberian materi pengetahuan kebudayaan semoga dapat membuat Indonesia menjadi bangsa yang menghargai kebudayaannya dan membuka mata dunia tentang bangsa ini.



BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Pengertian dari Manusia

Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli :
# NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
# ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
# UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik
# SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar
# KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan
# I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
# OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan
# ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain
# PAULA J. C & JANET W. K
manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan


2.2  Kepribadiaan Bangsa Timur


Kepribadian bangsa timur adalah sikap yang dimiliki oleh suatu negara untuk menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Manusia tidak dapat berdiri sendiri dan manusia juga membutuhkan manusia lainnya untuk dapat bertahan hidup. Rasa kebersamaan yang kuat bisa disebut juga sebagai kepribadian bangsa.

Kepribadian bangsa timur sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya pun sangat berbeda, lingkungan, dan gaya hidupnya. terutama dalam kepribadian setiap bangsa seperti bangsa barat dan timur dari kepribadian,kebudayaan dan kebiasaan berbeda. Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah. mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong.

Sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan oleh adanya kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu sendiri. Di Indonesia banyak kebudayaan dan kepribadian yang ada, karena seperti yang kita ketahui, bahwa Indonesia memiliki banyak suku sehingga dengan pasti kebudayaannya pun berbeda. Pada dasarnya masyarakat daerah timur contohnya Indonesia, terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.



2.3  Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Kebudayaan merupakan sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai social, norma social, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, regius dan yang lain nya yang di dalamnya teknadung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lainyang didapat seseorang sebagai anggota masyaakat.

Dalam pemakaian sebagian besar masyarakat sehari-hari arti kebudayaan seringkali terbatas pada suatu yang indah-indah, seperti misalnya candi, tarian, seni rupa, seni suara, sastra, dan filsafat. Kebudayaan mempunyai definisi yg berbeda antara definisi yang umum tersebut dengan definisi seorang ahli antropologi.

Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat yang manapun dan tidak mengenai sebagian dari cara hidup itu yaitu bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih di inginkan. Dalam arti cara hidup itumasyarakat kalau berbudaya diterapkan pada cara hidup kita sendiri, maka tidak ada sangkut pautnya dengan main piano atau membaca karya sastra terkenal. Untuk seorang ahli ilmu sosial, kegiatan seperti main piano itu merupakan elemen-elemen belaka dalam  keseluruhan kebudayaan kita. Keseluruhan ini mencakup kegiatan-kegiatan duniawi seperti mencuci piring, menyetir mobil dan untuk tujuan mempelajari kebudayaan, hal ini sama derajatnya dengan hal-hal lebih halus dalam kehidupan. Karena itu, bagi seorang ilmu social tidak ada masyarakat atau perorangan yang tidak berkebudayaan.Setiap masyarakat mempunyai kebudayaan, bagaimanapun sederhananya kebudayaan itu dan setiap manusia adalah makhluk berbudaya, dalam arti mengambil bagian dalam suatu kebudayaan.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa kebudayaan ternyata memiliki berbagai aspek yang meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan, sikap-sikap, dan hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu. Kebudayaan menurut ilmu antropologi pada hakikatnya adalah keseluruhan sistemgagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hampir semua tindakan manusia adalah kebudayaan, karena hanya sebagian kecil dari tindakan manusia yang tidak dibiasakan dengan belajar seperti naluri, reflex atau tindakan yang dilakukan akiba suatu proses fisiologis.


2.4  Unsur-unsur Kebudayaan


Terdapat tujuh unsure kebudayaan yang dapat kita sebut sebagai isi pokok dari setiap kebudayaan yang ada di dunia ini. Tujuh unsur tersebut adalah Bahasa, Sistem Pengetahuan, Organisasi Sosial, Sistem Peralatam dan Teknologi, Sistem Mata Pemcaharian Hidup, Sistem Religiserta Kesenian. Ketujuh unsur Kebudayaan tersebut terbagi kedalam beberapa bagian lagi, yaitu:

  •   Bahasa
Bahasa adalah suatusistem komunikasi yang menggunakan suara yang dihubungkan satu sama lainmenurut seperangkat aturan sehingga mempunyai arti. Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Bahasa harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain. Terbagi kedalam dua bagian, yaitu :
- Bahasa lisan
- Bahasa tertulis 
  • Sistem Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris. Terbagi kedalam enam bagian, yaitu :
1. Pengetahuan tentang sekitar alam
2. Pengetahuan tentang alam flora
3. Pengetahuan tentang zat-zat dan bahan mentah
4. Pengetahuan tentang tubuh manusia
5. Pengetahuan tentang kelakuan sesama manusia
6. Pengetahuan tentang ruang, waktu dan budang

  •  Organisasi Sosial
           Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk
           oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang 
           tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana 
           partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan  
           negara. Terbagi atas empat bagian, yaitu : 
          1. Sistem kekerabatan 
          2. Sistem kesatuan hidup setempat
          3. Asosiasi dan perkumpulan-perkumpulan 
          4. Sistem kenegaraan

  •   Sistem Peralatan dan Teknologi
           Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, 
           memakai, serta memelihara segala peralatan dan 
           perlengkapan. Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau 
           masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit 
           mengenal delapan macam teknologi tradisional. 
           Terbagi atas tujuh bagian, yaitu :  
           1. Alat-alat produktif
           2. Alat-alat distribusi dan transport
           3. Wadah-wadah dan tempat-tempat untuk menaruh
           4. Makanan dan minuman
           5. Pakaian dan perhiasan
           6. Tempat berlindung dan perumahan
           7. Senjata

  •   Sistem Mata Pencaharian Hidup
           Sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah 
           mata pencaharian tradisional. Terbagi kedalam dua bagian, 
           yaitu : 
           -  Berburu dan meramu
           - Perikanan, bercocok tanam, peternakan dan perdagangan

  •   Sistem Religi

Agama atau religi dapat dipandang sebagai kepercayaan dan pola prilaku yang diusahakan oleh manusia untuk menangani masalah-masalah penting yang tidak dapat dipecahkan dengan teknologi dan teknik organisasi yang diketahuinya. Terbagi kedalam tiga bagian, yaitu :
1. Sistem kepercayaan dan kesusastraan suci
2. Sistem upacara keagamaan, kelompok keagamaan, dan 
    ilmu gaib
3. Sistem nilai dan pandangan hidup

  •   Kesenian

Kesenian mengacu pada nilai keindahan atau estetika yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Terbagi kedalam dua bagian, yaitu : 
1. Seni patung, seni relief, seni lukis dan gambar
2. Seni rias, seni vocal, seni instrument, seni kesustraan dan 
    seni drama


2.5  Wujud dari Kebudayaan itu sendiri

3 Wujud Kebudayaan menurut Dimensi :

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

1.     Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2.     Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

3.     Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.


2.6  Perubahan-perubahan Kebudayaan yang terjadi

Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk dan aturan-aturan organisasi sosial. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.

 Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan  
 kebudayaan yaitu :

  • Mendorong perubahan kebudayaan

Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi (kebudayaan material). Adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.  Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.

  • Menghambat perubahan kebudayaan

Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti: adat istiadat dan keyakinan agama (kebudayaan non material). Adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi tua yang kolot.

Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan 
kebudayaan :

1.    Faktor intern

-     Perubahan demografis

Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, contoh dibidang perekonomian: pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.

-     Konflik sosial

Konflik sosial dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Contoh konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat di daerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.

-     Bencana alam

Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan contoh bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
-     Perubahan lingkungan alam

Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.


2.     Faktor ekstern

-     Perdagangan

Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur dengan India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.

-    Penyebaran agama

Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan   proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.

-    Peperangan

Kedatangan bangsa barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.


2.7  Kaitan Manusia dengan Kebudayaan


Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.

Contoh hubungan manusia dan kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya?
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita  lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan–peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.

BAB III

PENUTUP


3.1  Kesimpulan


Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.

Sebagai contoh nyata kaitan manusia dan kebudayaan adalah kesenian wayang di daerah Jawa. Wayang itu sendiri diciptakan oleh manusia, dan manusia memerlukan kebudayaan tersebut untuk tujuan mereka masing-masing.

Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu.


0 komentar:

Plaas 'n opmerking

 
Copyright Goresan Pena 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .